Puasa tidak menjadi halangan berarti untuk tetap produktif bagi sub unit karangtaruna "Karya Muda Mendiro". Bertempat di posko IPAL(Instalasi Pengolahan Air Limbah), menjelang pekan terakhir bulan ramadhan 1442 H ini, pemuda- pemudi Padukuhan Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman menggelar acara buka bersama yang dipadukan dengan workshop bertema "kolase bahan- bahan alami dengan teknik Tempera".
Dalam pengantarnya, Wahyu Adi Santoso, seorang seniman lukis yang menjadi narasumber workshop mengatakan bahwa pada dasarnya Tempera adalah sebuah teknik melukis yang menggabungkan pigmen pewarna dengan bahan pengikat larut air seperti kuning telur pada media yang kekal dan cepat kering.
"Tehnik Tempera ini sendiri banyak ditemukan di benua Eropa, pada awalnya teknik tempera dibuat dengan kanvas tembok kering yang kemudian dilukis dengan cat dan bahan perekat. Puncak kemegahan dari teknik lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse sekitar tahun 1200 - 1500 M," ujarnya.
Setelah alat bahan dan materi tentang teknik Tempera selesai dipaparkan, seluruh peserta workshop kemudian di persilahkan menuangkan kreativitas lukisnya pada media gerabah.
Di temui secara terpisah, pada 07 Mei 2021, Suwardi, tokoh kepemudaan padukuhan Mendiro menyambut baik kegiatan yang di inisiasi oleh para pemuda tersebut.
"Selain dihadiri oleh pemuda- pemudi setempat, kegiatan workshop kali ini juga melibatkan komunitas seni Getoktular dan perwakilan mahasiswa pecinta seni dari beberapa universitas yang ada Yogyakarta. Oleh karenanya selain memupuk kreativitas bagi pemuda - pemudi Mendiro, kegiatan ini secara tidak langsung juga ikut melanggengkan persaudaraan berbagai unsur masyarakat yang ada di Yogyakarta," pungkasnya. (Andhika/KIM Sukoharjo)
Naskah&Foto: M. Andhika
Editor:@adhiwaluku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar